
SANTA GEMMA GALGANI
Gemma Galgani
dilahirkan pada tanggal 12 Maret 1878 di Camigliano, sebuah desa dekat
kota Lucca, Italia. Gemma adalah kata Italia yang berarti 'Mutiara'.
Ayahnya seorang ahli kimia yang berhasil. Salah seorang leluhurnya
adalah Beato Yohanes Leonardi. Ibu Gemma juga berasal dari keluarga
bangsawan. Keluarga Galgani adalah keluarga Katolik yang saleh yang
dikaruniai delapan putera-puteri. Gemma adalah anak keempat, puteri pertama dalam keluarga. Ia seorang gadis kecil yang pandai, ramah, periang serta menyenangkan.Gemma jatuh sakit.
Ia menderita TBC tulang. Juga penyakit meningitis menyerangnya dan
menyebabkannya untuk sementara waktu kehilangan pendengarannya.
Gemma memohon bantuan doa Venerabilis Gabriel Possenti dari Bunda Dukacita
(sekarang St. Gabriel). Di pembaringannya, Gemma membaca riwayat hidup
St. Gabriel. Di kemudian hari, Gemma menulis tentang Venerabilis
Gabriel:
“…Aku semakin
kagum akan teladan serta sikap hidupnya. Devosiku kepadanya bertambah.
Malam hari, aku tidak akan tidur sebelum meletakkan gambarnya di bawah
bantalku, dan sesudah itu aku mulai melihatnya berada di dekatku. Aku
tidak tahu bagaimana harus menjelaskannya, tetapi aku merasakan
kehadirannya. Setiap saat dan dalam setiap lakuku, Frater Gabriel ada
dalam benakku.”
Gemma Galgani wafat pada Hari Sabtu Suci, tanggal 11 April 1903 dalam usia 25 tahun.
Pada tahun1917
Gereja mulai mempelajari keteladanan hidup Gemma. Pada tahun 1923
jenasah Gemma dipindahkan ke Biara Passionis di Lucca hingga sekarang.
Pada tanggal 14 Mei 1933 Gemma dibeatifikasi oleh Paus Pius XI dan pada
tanggal 2 Mei 1940, hanya tiga puluh tujuh tahun setelah kematiannya, ia
dikanonisasi oleh Paus yang sama. Pesta St. Gemma Galgani dirayakan
setiap tanggal 16 Mei.
SUMBER :: http://yesaya.indocell.net/id205.htm
SUMBER :: http://yesaya.indocell.net/id205.htm

SANTA MARIA GORETTI
Maria Goreti
dilahirkan pada tanggal 16 Oktober 1890 di Corinaldo, Italia. Luigi
Goretti, ayahnya, seorang petani miskin. Pada tahun 1899, pasangan Luigi
dan Assunta Goretti beserta keempat anak mereka yang masih kecil:
Angelo, Maria, Marino dan bayi Allesandro, meninggalkan Corinaldo dalam
usahanya mencari penghidupan yang lebih baik.
SUMBER ::http://yesaya.indocell.net/id146.htm

BEATO DOMINIKUS BARBERI
Dominikus Barberi lahir
di Viterbo (Roma) tanggal 22 Juni 1792 dan meninggal dunia di Reading (Inggeris)
tanggal 27 Agustus 1849. Tantangan yang dialami untuk mengikuti panggilannya
ditulis dalam buku yang berjudul Dari Kegelapan Menuju Cahaya. Pada
usia 22 tahun masuk Kongregasi Pasionis sebagai calon Bruder, namun rencana
Tuhan lain. Ditahbiskan menjadi imam tanggal 1 Maret 1819. Karena bakat-bakatnya
yang luar biasa P. Dominikus menjalankan banyak kegiatan sebagai dosen,
pewarta, penulis, pembimbing rohani dan superior. Tanggal 24 Mei 1840 memimpin
kelompok biarawan yang memulai Kongregasi Pasionis di Belgia. Tahun berikutnya,
tanggal 30 September 1841, P. Dominikus bertolak ke Inggeris untuk mendirikan
Kongregasi di sana dan untuk merasul dengan semangat berkobar khususnya
dalam bidang ekumenis. Banyak saudara terpisah yang tertarik kepada ajaran
Katolik karena pewartaannya, terlebih karena cara hidupnya yang suci. Di
antara lain, P. Dominikus menerina dalam Gereja Katolik John Henry Newman
yang terkenal itu dan yang kemudian hari akan diangkat menjadi Kardinal.
P. Dominikus Barberi diresmikan Beato oleh Sri Paus Paulus VI pada tanggal
27 Oktober 1963.

BEATO ISIDORUS DE LOOR
Isidorus de Loor atau Isidorus dari St. Yosef lahir di Flanders, Belgia
pada 18 April 1881. Ia adalah yang tertua dari tiga bersaudara, berasal
dari keluarga peternak yang saleh, dan senang bekerja di ladang. Ia
memasuki Ordo Passionist pada tahun 1906 dan mengucapkan kaulnya pada
tahun 1908. Ia mengambil nama Isidorus dari St. Yosef dan dikenal akan
kehidupan doanya dan pribadinya yang sederhana dan beramal. Ia
kehilangan mata kanannya karena kanker pada tahun 1911, dan menderita
karena penyakit itu sampai akhir hidupnya. Ia meninggal pada 6 Oktober
1916 di Flanders. Pada 30 September 1984, ia dibeatifikasi oleh Paus
Yohanes Paulus II.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar